Menjadi Insan yang Berguna
Dengan Pendidikan,Kita Dapat Meningkatkan Daya Saing Pribadi.
Tuntutlah Ilmu Dari Buaian Sampai Ke Liang Lahat (HR. Bukhori-Muslim)
Memaknai Akhlak Rasulullah untuk Pribadi yang Paripurna.
Indonesia Emas 2030
Bersiaplah Menyongsong Persaingan di Era Terbuka ini.
Belajar di Waktu Kecil Bagai Mengukir di atas Batu, Belajar di Waktu Besar Bagai Mengukir di atas Air (Pepatah Melayu)
Namun, Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Belajar.
Dunia Sekarang Berlari!
Bekerjalah Untuk Duniamu Seakan Kau Hidup Selamanya, Beramallah Untuk Akhiratmu Seakan Esok Hari Kau Tiada.
Minggu, 14 Maret 2010
Helu mendapatkan kekayaan dari bisnis telekomunikasi, termasuk dari raksasa mobile America Movil (AMX). Kekayaan Helu diperkirakan mencapai 53,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 500 triliun, naik sebanyak 18,5 miliar dollar selama 12 bulan. Harga saham America Movil, tempat Helu memiliki saham senilai 23 miliar dollar AS, naik 35 persen dalam setahun ini. Kenaikan tersebut mendorong Helu menggeser posisi Bill Gates yang menjadi orang terkaya dunia 14 kali berturut-turut dalam 15 tahun terakhir.
Gates saat ini memiliki kekayaan 53 miliar dollar AS dan menduduki posisi orang terkaya kedua di dunia. Kekayaannya naik 13 miliar dollar AS dibandingkan tahun lalu seiring naiknya nilai saham Microsoft sebesar 50 persen dalam 12 bulan terakhir.
Sedangkan orang terkaya ketiga, Warren Buffett, menambah kekayaan sebesar 10 miliar dollar AS menjadi 47 miliar dollar AS karena naiknya nilai saham Berkshire Hathaway (BRK).
Dalam daftar orang-orang terkaya versi Forbes, banyak nama yang melejit kekayaannya karena nilai saham yang mereka miliki meningkat. Daftar yang disusun tahun ini menunjukkan kenaikan jumlah orang kaya, yakni 1.011 orang, naik dibandingkan 793 tahun lalu meski tak sebanyak tahun 2008 yang mencapai 1.125. Dalam daftar tampak pula bahwa orang-orang terkaya di dunia masih didominasi warga AS, yakni sebesar 40 persen. Meski begitu, angka ini turun dibandingkan persentase tahun lalu yang besarnya 45 persen.
Di antara mereka yang tercatat sebagai orang kaya baru dalam daftar Forbes, 104 di antaranya berasal dari Asia. Dari jumlah itu, ada 27 nama dari China, termasuk Li Shufu, pemilik industri mobil Geely yang berencana membeli merek Volvo dari Ford. Perjanjian itu dijadwalkan selesai Maret 2010.
Sementara Finlandia dan Pakistan memasukkan masing-masing satu nama dalam daftar orang terkaya dan dari Rusia ada 62 nama. Nama-nama baru lain datang dari India, Turki, dan Korea Selatan.
VIVAnews - Selain bos Facebook, Mark Zuckerberg, sejumlah tokoh muda di bidang teknologi informasi lainnya juga masuk dalam jajaran orang kaya dunia versi Forbes 2010. Di antaranya adalah pendiri Google, mesin pencari internet terbesar di dunia.
Beberapa lainnya berasal dari Asia. Salah satunya adalah Robin Li, sosok pengusaha internet asal China yang memiliki harta US$ 3,5 miliar di usia yang relatif masih muda, 41 tahun. Bos Baidu, mesin pencari internet asal China itu berada di urutan ke 258.
Kekayaan Li bersama istrinya Melissa Ma, naik dua kali lipat dalam setahun. Harga saham Baidu naik 281 persen dalam 12 bulan terakhir, berkat kinerjanya yang kinclong, serta sukses menghadapi persaingan ketat melawan Google. Apalagi, menyusul rencana Google yang berniat menarik diri dari China pada Januari lalu.
Li dikenal bukan saja sebagai pendiri, kini ia juga menjadi chairman dan chief executive officer Baidu, Inc. Dia menjadi sosok pengendali perusahaan internet asal negeri Tirai Bambu ini secara menyeluruh, termasuk soal strategi dan operasi bisnis.
Dalam tempo sembilan tahun sejak Baidu berdiri pada Januari 2000, Li telah sukses membawa Baidu menjadi mesin pencari terbesar di China, yang menguasai lebih dari 70 persen pangsa pasar. Baidu juga menjadi mesin pencari independen terbesar ketiga di dunia.
Pada 2005, Baidu berhasil menyelesaikan IPO di bursa NASDAQ. Pada 2007 pula, Baidu menjadi perusahaan China pertama yang masuk jajaran NASDAQ-100 Indeks.
Sebelum mendirikan Baidu, Li merupakan salah satu pakar mesin pencari di dunia. Analisis hyperlink miliknya yang dipatenkan pada 1996, merupakan salah satu temuan yang menjadi dasar pembentukan Baidu teknologi mesin pencari.
Awalnya, dia bekerja sebagai staf insinyur untuk Infoseek di Silicon Valley, pelopor perusahaan mesin pencari internet, dari Juli 1997 hingga Desember 1999, kemudian sebagai konsultan senior untuk Layanan Informasi IDD dari Mei 1994 sampai Juni 1997.
Li meraih gelar Bachelor of Science Degree dalam bidang Manajemen Informasi dari Peking University pada 1991, serta memperoleh gelar Master of Science Degree di bidang Computer Science dari State University of New York pada 1994.